MAKALAH
MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR
Disusun
oleh :
Nama :
Fitriana Indriastuti
Kelas :
1PA13
NPM :
12515753
Mata Kuliah : Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
FAKULTAS/JURUSAN
PSIKOLOGI
2016
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Metode Ilmiah
1.4
Metode ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific
method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu
hipotesis lolos uji
berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
1.
Cara
memperoleh pengetahuan yang tidak ilmiah dengan yang ilmiah
Pengetahuan tidak ilmiah adalah ilmu
yang diperoleh dan dikembangkan secara sistematik terhadap kemampuan diri
manusia ataupun terhadap ide di dalam pikiran manusia secara deduktif dan analitik.
Misalnya, pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika, dan sebagainya.
Pengetahuan ilmiah adalah ilmu yang
diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang berasal
dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan metode ilmiah.
Mialnya, kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan) yang
merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis
dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan
menunjukan sebab-sebab hal/kejadian itu. Oleh karena itu cara memperoleh
pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan ilmiah atau sains sudah jelas
berbeda.
2.
Langkah-langkah
operasional Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan
secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan
dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode
ilmiah adalah sebagai berikut :
a.
Merumuskan
Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului
dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya
diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya. Permusan masalah adalah sebuah keharusan.
b.
Merumuskan
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan
masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah
dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis
sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada
proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian,
seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui
rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data
yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan
hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
c.
Mengumpulkan
Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda
dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan
di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu
mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan
data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan
pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung
pada data yang dikumpulkan.
d.
Menguji
Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah
jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah
pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan
atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan
hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan
semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini
dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan
suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
e.
Merumuskan
Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada
sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan
harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan
atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi
jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan
masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan
karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting,
walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.
3.
Keunggulan
dan keterbatasan serta peranan metode ilmiah dalam perkembangan ilmu
pengetahuan
Keunggulan metode ilmiah, antara lain :
·
Mencintai kebenaran yang objektif dan bersikap adil
·
Kebenaran ilmu yang absolute sehingga dapat dicari
terus menerus
·
Mengurangi kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun
peruntungan
Sedangkan keterbatasan metode ilmiah adalah ketidak sanggupannya menjangkau
untuk menguji adanya Tuhan, membuat kesimpulanyang berkenaan dengan baik buruk
atau system nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar