MAKALAH
MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR
Disusun
oleh :
Nama :
Fitriana Indriastuti
Kelas :
1PA13
NPM :
12515753
Mata Kuliah : Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
FAKULTAS/JURUSAN
PSIKOLOGI
2016
UNIVERSITAS
GUNADARMA
1.3
Mitos,
Penalaran dan Cara memperoleh Pengetahuan
1.
Pengertian
dan contoh dari mitos, legenda, dan cerita rakyat
·
Mitos
Secara
sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi
dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya
suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa
informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan
masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi
perilaku masyarakat.
Mitos atau
mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau
makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa
lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau
penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah
cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya
tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos
juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang
dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada
masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia,
atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang
dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah
percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di
Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan
masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya
kedaerahannya.
Mereka kebanyakan
mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari
nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik
untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos
tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut
terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung.
Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa
dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang tidak
boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
Contoh mitos
seperti : Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Maksud dari sial jika ada
banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di
sekitar akan merasa terganggu atau bahkan bisa tercolok matanya.
·
Legenda
Sebuah kisah
sejarah tradisional populer yang dianggap benar tetapi biasanya berisi campuran
fakta dan fiksi. Sebuah legenda adalah cerita yang diceritakan seolah-olah itu
adalah peristiwa sejarah, bukan sebagai penjelasan untuk sesuatu atau narasi
simbolik. Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa
rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar
terjadi.
Legenda
sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif (folk history). Karena tidak
tertulis, maka kisah-kisah tersebut telah mengalami distorsi, sehingga sering
kali jauh berbeda dengan aslinya. Oleh sebab itu, jika legenda dipergunakan
sebagai bahan untuk merekonstruksi suatu sejarah, maka legenda harus
dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari hal-hal yang mengandung
sifat-sifat cerita rakyat (folklore). Legenda ataupun cerita rakyat, terkait
dekat sekali dengan Mitologi. Namun,
pada cerita rakyat waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dianggap
sebagai sesuatu yang suci dan dipercaya kebenarannya layaknya Mitologi.
Sedangkan legenda sendiri, meskipun kejadiannya dianggap benar, pelaku-pelaku
kisahnya adalah manusia, bukan Dewa dan monster seperti pada Mitologi.
Contoh Legenda :
Sangkuriang
Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu.
Ia berburu
dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu,
bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
Pada suatu
hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka
anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan.
Ketika
kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan
main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia
memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang
terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara.
Setelah
kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan
sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia
akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi.
Setelah
bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah
airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Disana
dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona
oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda
itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.
Pada suatu
hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk
merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi demi melihat bekas
luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah
pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat
mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan.
Maka
kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia
mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia meminta pemuda itu untuk membendung
sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan
besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi
sebelum fajar menyingsing.
Malam itu
Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk
gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam
mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi
memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur
kota.
Ketika
menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah
menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena
itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang
dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian
menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah
gunung yang bernama "Tangkuban Perahu."
·
Cerita
Rakyat
Cerita Rakyat adalah
sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada
umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau
asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat
umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita
rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita
rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak
menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat
Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar
dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang
banyak Cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia
bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.
Contoh Cerita Rakyat :
TIMUN MAS
Suatu kisah,
hiduplah seorang janda yang sering dipanggil Mbok Sirni di sebuah desa di
daerah Jawa Tengah. Mbok Sirni sudah tua, semenjak ditinggalkan oleh suaminya yang
meninggal beberapa tahun lalu, hidupnya makin kesepian, terlebih ia hanya
seorang diri, selama berkeluarga mereka belum dikaruniai anak. Mbok Sirni
sangat menginginkan kehadiran sesosok anak yang dapat meneamninya,
menghilangkan rasa jenuh, mencurahkan isi hati, membantunya, dan melakukan hal
lain. Setiap hari Mbok Sirni tak hentinya berdoa, mengharap kepada Yang
Mahakuasa agar memberikannya seorang anak, meski ia tau bagaimana ia bisa
memiliki anak sedangkan suaminya telah meninggal, dan ia sudah tua.
Namun, Mbok
Sirni tak pernah berhenti berdoa, dengan sangat mengharapkan keajaiban datang
dari doa-doanya yang ia panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa terwujud. Setiap
hari, Mbok Sirni pergi mengumpulkan kayu bakar yang dapat dijual untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Keinginannnya untuk memiliki anak salah satunya adalah dapat
membantunya bekerja. Suatu hari, Mbok Sirni masuk ke dalam hutan untuk mencari
kayu bakar karena di sakitar rumahnya sudah tidak ditemukan lagi ranting-
ranting pohon yang jatuh.
Hingga pada
suatu sore ketika ia sedang mengumpulkan kayu bakar di dalam hutan terdengar
suara besar yang di dalam hutan berbicara padanya.
“hem, Ya
Allah, berilah aku anak agar dapat membantuku, aku lelah”, ucap Mbok Sirni saat
duduk di bawah pohon di dala hutan karena kelelahan mencari kayu bakar.
Tiba-tiba terdengar suara raksasa...
“buahhaahahaahhhaaaaa......,
hei manusia, apa yang kau lakukan disini???”, ungkap raksasa itu.
“si..si..
siapa kau??? tunjukkan rupamu!”, jawab Mbok Sirni.
“hahaha, aku
adalah penguasa hutan ini... apa yang kau lakukan di sini hei manusia?”, kata
raksasa.
“aku hanya
mencari ranting-ranting pohon untuk di jadikan kayu bakar. Biarkan aku
mengambil ranting-ranting pohon ini dan aku akan segera pergi”, kata Mbok
Sirni.
“hehehembuahahahaha.....
kau harus menyerahkan anak dulu baru kau boleh pergi”, kata raksasa.
“aku tidak
memiliki anak, aku seorang janda tua. Suamiku telah meniggal dunia, bagaimana
aku bisa memiliki anak”, ungkap Mbok Sirni sedih.
Kemudian,
raksasa itu datang kepadanya dan memberikan biji mentimun kepada Mbok Sirni.
“Wahai
manusia, tanamlah biji mentimun ini di halaman rumahmu. Ini bukanlah mentimun
biasa, kau akan mendapatkan anak dengan menanam mentimun ini setelah dua
minggu. Tapi ingat, setelah anak yang kau dapatkan berusia enam tahu, maka kau
hars mengembalikan anak ini padaku, apa kau setuju?”,
Perasaan
takut, bingung, dan gembira bercampur aduk dalam diri Mbok Sirni, dan ia
pun akhirnya menyetujui perjanjiannya dengan raksasa itu. Kemudian, Mbok Sirni
pun akhirnya pulang, dan tak sabar untuk segera menanam biji mentimun di
halaman rumah, perasaan gembiranya karena akan memiliki anak seperti yang
dijanjikan oleh raksasa, membuatnya lupa akan lelah yang dideritanya.
Mbok Sirni
senantiasa merawat tanaman timun dari biji yang diberikan oleh raksasa hutan.
Ternyata benar, mentimun-mentimun yang tumbuh memiliki ukuran yang super
sekali, ukurannya begitu besar. Mbok Sirni sangat senang dengan melihat tanaman
mentimun di depan halamannya. Setelah dua minggu, Mbok Sirni teringat janji
yang dikatakan oleh raksasa hutan bahwa ia akan memilii anak di dalam timun.
Segera saja Mbok Sirni mengambil timun yang paling besar dan berwarna keemasan.
dengan hati-hati Mbok Sirni membuka timun itu, dan walhasil, ternyata benar
didapatinya seorang bayi yang cantik jelita di dalam timun itu, dan diberi nama
Timun emas.
Kegembiraan
menyelimuti hari-hari Mbok Sirni, akhirnya harapannya terwujud, ia memiliki
seorang anak. Dengan gembira Mbok Sirni merawat Timun Emas, singkat cerita
sampai tak terasa bahwa sekarang Timun Emas telah berumur enam tahun. Mbok
Sirni teringat perjanjiannya dengan raksasa hutan. Ia merasa sangat khawatir
akan keselamatan Timun Emas. Mbok Sirni memikirkan bagaimana agar Raksasa itu
tidak mengambil Timun Emas, karena Mbok Sirni sangat sayang dengannya,
Akhirnya
hari itu datang, raksasa hutan datang menagih perjanjian yang dibuat dengan
Mbok Sirni...
“Buhahahhahahhaaaa......hey
manusia, aku datang menagih janjimu. Kembalikan anak yang sudah kau dapatkan
dari biji yang ku berikan! aku akan menyantapnya,” ungkap raksasa.
“Wahai
raksasa, maafkan aku. Aku tidak memberinya makan yang baik, hingga dia dia tak
punya cukup daging untuk kau makan. Berilah aku waktu sampai ia berumur tujuh
belas tahun, agar dia memiliki tubuh dengan banyak daging”, ungkap Mbok Sirni
kepada raksasa.
Raksasa pun
menyetujui perjanjian baru yang telah dibuatnya dengan Mbok Sirni.
Tahun- tahun
terasa amat cepat baginya, hingga sampailah timun emas berumur tujuh belas
tahun. Mbok sirni kembali teringat janjinya dengan raksasa hutan, setiap hari
Mbok Sirni mencemaskan akan keselamatan Timun Emas, karena Raksasa hutan akan
datang lagi dan memintanya. Mbok Sirni pun menceritakan kisah perjajiannya
dengan raksasa kepada timun emas. Untuk melawan raksasa hutan, mbok sirni pergi
ke gunung menemui pertapa.
Akhirnya,
Mbok Sirni pun pergi menemui petapa. Mbok Sirni menjelaskan maksud
kedatangannya kepada sang petapa, dan akhirnya petapa itu memberikan empat
bungkusan untuk melawan raksasa hutan. empat bungkusan tersebut berisi jarum,
garam, terasi, dan juga biji mentimun. Mbok Sirni kembali ke rumah dan
menjelaskan apa yang ia dapatkan dari pertapa gunung kepada Timun Emas.
Hari itu datang, raksasa hutan kembali datang menagih janjinya kepada
Mbok Sirni. Mbok Sirni menyuruh timun mas utuk melarikan diri melalui pintu
belakang, semenatara ia akan mengecoh raksasa hutan. Tak lupa, Mbok Sirni
memberikan empat bungkusan yang diperolehnya dari petapa gunung dan menjelaskan
pemakaiannya kepada Timun Mas.
“uhahahhahhaa.....
Hey manusia!!! Sudah lama sekali aku menunggu, aku tidak akan memberimu waktu
lagi, mana anak yang kau dapatkan dari menanam biji timun yang ku berikan???
ayo berikan padaku, aku sudah sangat ingin menyantapnya”.
“wahai raksasa,
mengapa kau tidak memakanku saja, anakku masih kecil. tolong jangan ambil”,
jawab Mbok Sirni sembari menangis.
“aku mau
anak itu, buka dirimu, mana anak itu”, ungkap raksasa.
Mbok Sirni
mencoba mengkecoh raksasa hutan dengan tangisan, sementara Timun Emas melarikan
diri melalui pintu belakang seperti perintah ibunya. Namun sayang, Raksasa
hutan itu melihat timun emas telah melarikan diri dari pintu belakang. dan
kemuda mengejar timun emas. sementara Mbok sirni hanya menangis dan berdoa agar
Tuhan menyelamatkan anaknya.
Timun emas
berlari sekencang mungkin, namun langkah raksasa itu sangat lebar hingga
membuat ia sangat dekat. Kemudian, Timun emas mengambil biji mentimun dari
kantong yang diberikan pertapa kepada ibunya. Dilemparnya biji mentimun itu di
belakangnya, dan ajaib, seketika saja timun itu tumbuh denngan cepat dan
melilit raksasa. Langkah raksasa menjadi terhambat akibat lilitan tanaman
mentimun itu, namun raksasa berhasil keluar dari tanaman timun yang menjeratnya
dan kembali mengejar timun Mas.
Timun emas
berlari kencang dan sangat ketakutan karena raksasa berhasil mengejarnya.
Kemudian ia mengambil jarum dari kantung yang kedua, dan seketika jarum-jarum
itu tumbuh menjadi pohon berduri. seketika saja, kaki raksasa yang menginjak
pohon berduri itu kesakitan dan mengeluarkan darah. Dengan menahan rasa sakit,
raksasa itu tetap mengejar timun emas.
Timun emas
masih memiliki dua kantung berisi garam dan terasi, ia mengambil garam dari
kantung yang ketiga dan melemparkannya ke arah belakang. Seketika saja hutan
berubah menjadi lautan. namun, raksasa masih dapat dengan mudah melewatinya.
Timun emas khawatir kantong-kantong ini tidak bekerja, karena raksasa masih
saja dapat lolos dan mengejarnya. Hanya terasi yang tersisa dari kantong terakhir,
timun emas melemparkannya ke arah raksasa, dan kemudian terbentuk lautan lumpur
dan mendidih. Raksasa itu dengan percaya diri tidak akan terjebak dengan hal
yang sama. Ia melewati lautan lumpur itu, namun ternyata terasi yang diberikan
dari pertapa itu mengubah daratan menjadi lumpur hisap. Raksasa terisap ke
dalamnya, semakin ia meronta, semakin cepat isapan lumpur itu. Akhirnya seluruh
tubuhnya tenggelam dan raksasa hutan itu menghilang tertelan lumpur.
Timun emas senang dan bersyukur karena selamat dari
kejaran raksasa hutan. Kemudian, ia kembali ke rumah ibunya. Mbok Sirni amat
bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena telah menyelamatkan hidup anaknya
dari kejaran raksasa hutan. Hingga akhirnya ia memiliki anak yang menemaninya,
dan mereka pun hidup damai.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar