Senin, 18 Juli 2016

Makalah Matematika dan IAD - Pendahuluan (2)



MAKALAH MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR
Disusun oleh :
Nama                     : Fitriana Indriastuti
Kelas                     : 1PA13
NPM                      : 12515753
Mata Kuliah          : Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar

FAKULTAS/JURUSAN PSIKOLOGI
2016
UNIVERSITAS GUNADARMA

1.3       Mitos, Penalaran dan Cara memperoleh Pengetahuan
1.             Pengertian dan contoh dari mitos, legenda, dan cerita rakyat
·               Mitos
Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat.
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar  terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya.
Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
Contoh mitos seperti : Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Maksud dari sial jika ada banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar akan merasa terganggu atau bahkan bisa tercolok matanya.
·               Legenda
Sebuah kisah sejarah tradisional populer yang dianggap benar tetapi biasanya berisi campuran fakta dan fiksi. Sebuah legenda adalah cerita yang diceritakan seolah-olah itu adalah peristiwa sejarah, bukan sebagai penjelasan untuk sesuatu atau narasi simbolik. Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Legenda sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif (folk history). Karena tidak tertulis, maka kisah-kisah tersebut telah mengalami distorsi, sehingga sering kali jauh berbeda dengan aslinya. Oleh sebab itu, jika legenda dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi suatu sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari hal-hal yang mengandung sifat-sifat cerita rakyat (folklore). Legenda ataupun cerita rakyat, terkait dekat sekali dengan Mitologi. Namun, pada cerita rakyat waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dianggap sebagai sesuatu yang suci dan dipercaya kebenarannya layaknya Mitologi. Sedangkan legenda sendiri, meskipun kejadiannya dianggap benar, pelaku-pelaku kisahnya adalah manusia, bukan Dewa dan monster seperti pada Mitologi.
Contoh Legenda :
Sangkuriang

Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu.
Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan.
Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi.
Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.
Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi demi melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan.
Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.
Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota.
Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama "Tangkuban Perahu."

·               Cerita Rakyat
Cerita Rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang banyak Cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.
Contoh Cerita Rakyat :
TIMUN MAS

Suatu kisah, hiduplah seorang janda yang sering dipanggil Mbok Sirni di sebuah desa di daerah Jawa Tengah. Mbok Sirni sudah tua, semenjak ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal beberapa tahun lalu, hidupnya makin kesepian, terlebih ia hanya seorang diri, selama berkeluarga mereka belum dikaruniai anak. Mbok Sirni sangat menginginkan kehadiran sesosok anak yang dapat meneamninya, menghilangkan rasa jenuh, mencurahkan isi hati, membantunya, dan melakukan hal lain. Setiap hari Mbok Sirni tak hentinya berdoa, mengharap kepada Yang Mahakuasa agar memberikannya seorang anak, meski ia tau bagaimana ia bisa memiliki anak sedangkan suaminya telah meninggal, dan ia sudah tua. 

Namun, Mbok Sirni tak pernah berhenti berdoa, dengan sangat mengharapkan keajaiban datang dari doa-doanya yang ia panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa terwujud. Setiap hari, Mbok Sirni pergi mengumpulkan kayu bakar yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keinginannnya untuk memiliki anak salah satunya adalah dapat membantunya bekerja. Suatu hari, Mbok Sirni masuk ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar karena di sakitar rumahnya sudah tidak ditemukan lagi ranting- ranting pohon yang jatuh. 

Hingga pada suatu sore ketika ia sedang mengumpulkan kayu bakar di dalam hutan terdengar suara besar yang di dalam hutan berbicara padanya.

“hem, Ya Allah, berilah aku anak agar dapat membantuku, aku lelah”, ucap Mbok Sirni saat duduk di bawah pohon di dala hutan karena kelelahan mencari kayu bakar.

Tiba-tiba terdengar suara raksasa...

“buahhaahahaahhhaaaaa......, hei manusia, apa yang kau lakukan disini???”, ungkap raksasa itu.

“si..si.. siapa kau??? tunjukkan rupamu!”, jawab Mbok Sirni.

“hahaha, aku adalah penguasa hutan ini... apa yang kau lakukan di sini hei manusia?”, kata raksasa.

“aku hanya mencari ranting-ranting pohon untuk di jadikan kayu bakar. Biarkan aku mengambil ranting-ranting pohon ini dan aku akan segera pergi”, kata Mbok Sirni.

“hehehembuahahahaha..... kau harus menyerahkan anak dulu baru kau boleh pergi”, kata raksasa.

“aku tidak memiliki anak, aku seorang janda tua. Suamiku telah meniggal dunia, bagaimana aku bisa memiliki anak”, ungkap Mbok Sirni sedih.

Kemudian, raksasa itu datang kepadanya dan memberikan biji mentimun kepada Mbok Sirni.

“Wahai manusia, tanamlah biji mentimun ini di halaman rumahmu. Ini bukanlah mentimun biasa, kau akan mendapatkan anak dengan menanam mentimun ini setelah dua minggu. Tapi ingat, setelah anak yang kau dapatkan berusia enam tahu, maka kau hars mengembalikan anak ini padaku, apa kau setuju?”,

Perasaan takut, bingung, dan gembira bercampur aduk  dalam diri Mbok Sirni, dan ia pun akhirnya menyetujui perjanjiannya dengan raksasa itu. Kemudian, Mbok Sirni pun akhirnya pulang, dan tak sabar untuk segera menanam biji mentimun di halaman rumah, perasaan gembiranya karena akan memiliki anak seperti yang dijanjikan oleh raksasa, membuatnya lupa akan lelah yang dideritanya.

Mbok Sirni senantiasa merawat tanaman timun dari biji yang diberikan oleh raksasa hutan. Ternyata benar, mentimun-mentimun yang tumbuh memiliki ukuran yang super sekali, ukurannya begitu besar. Mbok Sirni sangat senang dengan melihat tanaman mentimun di depan halamannya. Setelah dua minggu, Mbok Sirni teringat janji yang dikatakan oleh raksasa hutan bahwa ia akan memilii anak di dalam timun. Segera saja Mbok Sirni mengambil timun yang paling besar dan berwarna keemasan. dengan hati-hati Mbok Sirni membuka timun itu, dan walhasil, ternyata benar didapatinya seorang bayi yang cantik jelita di dalam timun itu, dan diberi nama Timun emas. 

Kegembiraan menyelimuti hari-hari Mbok Sirni, akhirnya harapannya terwujud, ia memiliki seorang anak. Dengan gembira Mbok Sirni merawat Timun Emas, singkat cerita sampai tak terasa bahwa sekarang Timun Emas telah berumur enam tahun. Mbok Sirni teringat perjanjiannya dengan raksasa hutan. Ia merasa sangat khawatir akan keselamatan Timun Emas. Mbok Sirni memikirkan bagaimana agar Raksasa itu tidak mengambil Timun Emas, karena Mbok Sirni sangat sayang dengannya,

Akhirnya hari itu datang, raksasa hutan datang menagih perjanjian yang dibuat dengan Mbok Sirni...

“Buhahahhahahhaaaa......hey manusia, aku datang menagih janjimu. Kembalikan anak yang sudah kau dapatkan dari biji yang ku berikan! aku akan menyantapnya,” ungkap raksasa.

“Wahai raksasa, maafkan aku. Aku tidak memberinya makan yang baik, hingga dia dia tak punya cukup daging untuk kau makan. Berilah aku waktu sampai ia berumur tujuh belas tahun, agar dia memiliki tubuh dengan banyak daging”, ungkap Mbok Sirni kepada raksasa. 

Raksasa pun menyetujui perjanjian baru yang telah dibuatnya dengan Mbok Sirni. 

Tahun- tahun terasa amat cepat baginya, hingga sampailah timun emas berumur tujuh belas tahun. Mbok sirni kembali teringat janjinya dengan raksasa hutan, setiap hari Mbok Sirni mencemaskan akan keselamatan Timun Emas, karena Raksasa hutan akan datang lagi dan memintanya. Mbok Sirni pun menceritakan kisah perjajiannya dengan raksasa kepada timun emas. Untuk melawan raksasa hutan, mbok sirni pergi ke gunung menemui pertapa. 

Akhirnya, Mbok Sirni pun pergi menemui petapa. Mbok Sirni menjelaskan maksud kedatangannya kepada sang petapa, dan akhirnya petapa itu memberikan empat bungkusan untuk melawan raksasa hutan. empat bungkusan tersebut berisi jarum, garam, terasi, dan juga biji mentimun. Mbok Sirni kembali ke rumah dan menjelaskan apa yang ia dapatkan dari pertapa gunung kepada Timun Emas.

Hari itu datang, raksasa hutan kembali datang menagih janjinya kepada Mbok Sirni. Mbok Sirni menyuruh timun mas utuk melarikan diri melalui pintu belakang, semenatara ia akan mengecoh raksasa hutan. Tak lupa, Mbok Sirni memberikan empat bungkusan yang diperolehnya dari petapa gunung dan menjelaskan pemakaiannya kepada Timun Mas. 

“uhahahhahhaa..... Hey manusia!!! Sudah lama sekali aku menunggu, aku tidak akan memberimu waktu lagi, mana anak yang kau dapatkan dari menanam biji timun yang ku berikan??? ayo berikan padaku, aku sudah sangat ingin menyantapnya”.

“wahai raksasa, mengapa kau tidak memakanku saja, anakku masih kecil. tolong jangan ambil”, jawab Mbok Sirni sembari menangis. 

“aku mau anak itu, buka dirimu, mana anak itu”, ungkap raksasa. 

Mbok Sirni mencoba mengkecoh raksasa hutan dengan tangisan, sementara Timun Emas melarikan diri melalui pintu belakang seperti perintah ibunya. Namun sayang, Raksasa hutan itu melihat timun emas telah melarikan diri dari pintu belakang. dan kemuda mengejar timun emas. sementara Mbok sirni hanya menangis dan berdoa agar Tuhan menyelamatkan anaknya. 

Timun emas berlari sekencang mungkin, namun langkah raksasa itu sangat lebar hingga membuat ia sangat dekat. Kemudian, Timun emas mengambil biji mentimun dari kantong yang diberikan pertapa kepada ibunya. Dilemparnya biji mentimun itu di belakangnya, dan ajaib, seketika saja timun itu tumbuh denngan cepat dan melilit raksasa. Langkah raksasa menjadi terhambat akibat lilitan tanaman mentimun itu, namun raksasa berhasil keluar dari tanaman timun yang menjeratnya dan kembali mengejar timun Mas. 

Timun emas berlari kencang dan sangat ketakutan karena raksasa berhasil mengejarnya. Kemudian ia mengambil jarum dari kantung yang kedua, dan seketika jarum-jarum itu tumbuh menjadi pohon berduri. seketika saja, kaki raksasa yang menginjak pohon berduri itu kesakitan dan mengeluarkan darah. Dengan menahan rasa sakit, raksasa itu tetap mengejar timun emas. 

Timun emas masih memiliki dua kantung berisi garam dan terasi, ia mengambil garam dari kantung yang ketiga dan melemparkannya ke arah belakang. Seketika saja hutan berubah menjadi lautan. namun, raksasa masih dapat dengan mudah melewatinya. Timun emas khawatir kantong-kantong ini tidak bekerja, karena raksasa masih saja dapat lolos dan mengejarnya. Hanya terasi yang tersisa dari kantong terakhir, timun emas melemparkannya ke arah raksasa, dan kemudian terbentuk lautan lumpur dan mendidih. Raksasa itu dengan percaya diri tidak akan terjebak dengan hal yang sama. Ia melewati lautan lumpur itu, namun ternyata terasi yang diberikan dari pertapa itu mengubah daratan menjadi lumpur hisap. Raksasa terisap ke dalamnya, semakin ia meronta, semakin cepat isapan lumpur itu. Akhirnya seluruh tubuhnya tenggelam dan raksasa hutan itu menghilang tertelan lumpur. 

Timun emas senang dan bersyukur karena selamat dari kejaran raksasa hutan. Kemudian, ia kembali ke rumah ibunya. Mbok Sirni amat bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena telah menyelamatkan hidup anaknya dari kejaran raksasa hutan. Hingga akhirnya ia memiliki anak yang menemaninya, dan mereka pun hidup damai.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar