MAKALAH
MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR
Disusun
oleh :
Nama :
Fitriana Indriastuti
Kelas :
1PA13
NPM :
12515753
Mata Kuliah : Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
FAKULTAS/JURUSAN
PSIKOLOGI
2016
UNIVERSITAS
GUNADARMA
4.
Planet bumi sebagai bagian
sistem tata surya
Bumi adalah salah satu anggota sistem tata
surya. Satu-satunya planet (hingga saat ini) yang terdapat kehidupan. Berikut
ini profil bumi:
·
Bentuk Bumi
Dari hasil penelitian para ahli, diketahui bahwa
bentuk bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat. Jari-jari kutub 6.356,775 km
lebih pendek dari ekuator 6.378,16 km. Massa bumi adalah 5,98.1024 kg
sedangkan volumenya = 1,083.1021 meter kubik
Gerak rotasi bumi adalah gerak bumi mengitari porosnya
sendiri. Bumi berotasi dengan arah negatif, yaitu dari arah barat ke timur
·
Periode rotasi bumi
Periode rotasi bumi ditentukan dengan gerak atau
peredaran bintang, yaitu gerak semu harian sebuah bintang sejati. Bintang
sejati berkedudukan tetap di langit. Waktu yang diperlukan bintang dari
kulminasi atas sampai kedudukan yang sama pada esok harinya memerlukan waktu 23
jam 56 menit, dengan demikian bumi berotasi memakan waktu 23 jam 56 menit.
·
Akibat rotasi bumi
Akibat rotasi bumi akan menimbulkan peredaran semu
harian benda langit, peristiwa siang malam, perbedaan waktu, pembelokan arah
angin, perbedaan gravitasi, kestabilan sumbu bumi, dan pembelokan arus laut.
Revolusi bumi adalah gerak bumi pada orbitnya
mengitari matahari. Bidang orbit bumi mengitari matahari disebut ekliptika.
Selama berevolusi poros bumi membentuk sudut 23,5° terhadap sumbu vertikal
ekliptika. Sudut antara bidang orbit planet lain dengan ekliptika disebut
inklinasi. Waktu yang dibutuhkan bumi mengelilingi matahari 365 hari 6 jam 9
menit 10 detik atau disebut satu tahun sideris, sedangkan arah revolusinya
negatif (berlawanan dengan arah jarum jam).
5.
Lapisan pada planet bumi
Bumi telah
terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan
urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi
dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km.
Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk
hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
a.
Kerak bumi (crush) merupakan
kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70
km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan
ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah
kerak bumi mencapai 1.100ºC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga
kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
b.
Selimut atau selubung (mantle) merupakan
lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi
mencapai 3.000ºC.
c.
Inti bumi (core), yang terdiri dari material
cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan
inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km
dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200ºC. inti dalam
merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti
dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500ºC.
d.
Litosfer
(lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust), Litosfer
berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau
lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk
kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas
dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit
bumi.
e.
Astenosfer
(lapisan selubung atau mant/e), Astenosfer yaitu lapisan yang
terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material
cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000ºC, merupakan campuran dari
berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas bersuhu tinggi.
f.
Barisfer
(lapisan inti bumi atau core), Barisfer yaitu lapisan inti bumi
yang merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan Nife
(Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi). Lapisan ini dapat pula dibedakan
atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.
g.
Inti luar
(Outer core), Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar.
Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun atas materi besi dan nikel yang
bersifat cair, kental, dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900ºC.
h.
Inti dalam
(Inner core), Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan
dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel
pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.800ºC, akan tetapi tetap dalam
keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3. Hal itu disebabkan adanya
tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya.
i.
Lapisan atas
kerak bumi, di daerah daratan, biasanya dilapisi tanah. Tanah, yang terdiri atas
partikel batuan yang ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat organik yang
berasal dari pembusukan makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung kehidupan
tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun
tidak berasal dari tanaman.
6.
Teori terjadinya planet bumi
a.
Theory Big bang
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami
proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap
dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
· Awalnya,
bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau
perbedaan unsur.
· Pembentukan
perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material
besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat
jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
· Bumi
terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel
luar, dan kerak bumi. Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan
cuaca.
b.
Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796). Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
c.
Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya
planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat
panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka
terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun
tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
d.
Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas
dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda
tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada
bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya,
sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk
tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami
proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada
planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet
kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu
masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar
kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang
pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada
tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom
materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang
berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam
membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar
dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
e.
Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar