Interpersonal 1
A.
Sejarah
Komunitas Online
Dewasa ini masyarakat dunia tak lagi
mengalami kesulitan dalam berinteraksi satu sama lain. Berbagai media dapat
digunakan dengan sangat mudah untuk bisa berinteraksi, baik itu lintas daerah,
lintas budaya maupun lintas negara sekalipun. Itu semua bisa terjadi dengan
adanya fasilitas yang sekarang ini sangat “booming”
dan menjadi salah satu kebutuhan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat
modern.
Tidak dapat dipungkiri bahwa
internet telah menjadi salah satu kebutuhan, gaya hidup, dan hiburan bagi
masyarakat. Tak heran internet telah membawa pengaruh yang sangat besar bagi
peradaban dunia saat ini. Internet juga ternyata mempunyai manfaat yang luar
biasa bagi kehidupan sosial kita, yaitu salah satunya adalah interaksi sosial.
Internet saat ini, tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan dan
didapatkan. Tak heran memang jika interaksi dan kehidupan “maya” di internet
seperti telah menjelma menjadi kehidupan nyata yang juga mempunyai kehidupan
dan interaksi sosial.
Melalui internet, kita bisa
melakukan apa saja yang kita lakukan di dunia “nyata”, seperti berkomunikasi,
berinteraksi, bekerja, bahkan membentuk suatu kelompok atau komunitas tertentu.
Bahkan, saat ini dikatakan bahwa polarisasi kelompok juga terjadi di internet.
Tak hanya itu, kelompok kerja sekalipun juga terjadi di internet yang kemudian
dinamakan kelompok kerja virtual.
Pertama, akan dibahas mengenai
sejarah komunitas online yang saat ini sedang marak. Seperti dijelaskan di
atas, bahwa saat ini internet telah menjamur ke berbagai tempat, berbagai usia,
dan berbagai kelompok, tak heran jika internet telah menyediakan fasilitas bagi
komunitas-komunitas, yang tentunya merupakan komunitas online yang memungkinkan
anggota/ penggunanya bisa saling berinteraksi dengan sesama pengguna.
Sebelum membahas sejarah dari
komunitas online (online community), akan dibahas terlebih dahulu apa yang
disebut dengan komunitas online tersebut. Saat ini, banyak yang menganggap
bahwa komunitas online atau online community dan jejaring sosial (social networking) adalah dua hal yang
dianggap sama. Padahal jika diteliti lebih lanjut kedua hal tersebut mempunyai
perbedaan mendasar, walaupun memang mempunyai kesamaan yang mendasar pula,
yaitu sebagai suatu wadah atau fasilitas yang memungkinkan orang di seluruh
penjuru dunia atau penikmat internet dapat saling terhubung dan berinteraksi
satu sama lain. Namun apa perbedaanya? Jika dilihat dari sisi broader-nya, jejaring sosial (social network) merujuk pada layanan individual-centered atau layanan yang lebih merujuk
pada aktivitas individual. Sedangkan komunitas online (online community) adalah layanan yang bersifat group-centered atau
layanan yang lebih merujuk pada aktivitas suatu grup tertentu.
Tetapi sebenarnya, antara komunitas
online dan jejaring sosial mempunyai hubungan yang erat. Komunitas online
merupakan salah satu dampak sosial dari adanya jejaring sosial. Jadi, dengan
kata lain komunitas online terbentuk dari adanya jejaring sosial, atau bisa
dikatakan bahwa suatu komunitas online terbentuk dari gabungan pengguna
jejaring sosial yang lemudian membentuk suatu grup atau komunitas. Jadi,
komunitas online adalah komunitas virtual yang eksis secara online dan semua
membernya bisa bereksistensi melalui pengambilan bagian pada ritual
keanggotaan.
B.
Polarisasi dalam Internet
Polarisasi
adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok
para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi
mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum
diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi
mereka akan menentang lebih keras. Polarisasi kelompok adalah gejala
mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Polarisasi
Kelompok adalah intensifikasi dari suatu pre-existing awal kelompok pilihan (Baron
et al. 1992:73).
Efek polarisasi
menyinggung pada rata-rata score individu sebelum dan setelah diskusi kelompok.
Anggota kelompok paling ekstrim, mungkin sekali , sudah menjadi lebih moderat
setelah diskusi itu. Tetapi pada rata-rata pertimbangan atau pilihan sudah
menjadi yang lebih ekstrim. Penyebab dari polarisasi adalah :
perbandingan social, diskusi kelompok, dan tidak ada prasangka. Selain itu polarisasi dapat terjadi
karena perbedaan layanan pada internet seperti : #Jejaring
Sosial, #Streaming, #Forum Komunitas
Maya, #Cloud Storage, #Surel, #Blog, #Milist, dan #Chatting dan
Teleconference.
C.
Kelompok kerja dan brainstorming
Kelompok kerja dan
brainstorming adalah grup kreativitas teknik di mana sebuah kelompok mencoba untukmenemukan solusi untuk suatu
masalah tertentu dengan mengumpulkan daftar ide spontandisumbangkan oleh para
anggotanya. Brainstorming dikembangkan dan diciptakan oleh AlexOsborn Faickney pada tahun 1953 melalui buku Terapan Imajinasi.
Dalam
buku itu, Osborn tidak
hanya mengusulkan metode curah pendapat, tetapi juga membentuk aturan yang
efektif untuk hosting sesi brainstorming. Brainstorming
telah menjadi teknik kelompok populer dan telah menimbulkan perhatian
diakademisi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji dalil Osborn
bahwa brainstorming lebih efektif daripada individu yang bekerja sendiri
dalam menghasilkanide. Beberapa peneliti telah menyimpulkan bahwa pernyataan tersebut
adalah palsu (brainstorming adalah tidak
efektif), sementara yang lain menemukan kelemahan dalam penelitian
dan menetapkan bahwa hasilnya tidak meyakinkan. Selanjutnya, para peneliti
telah membuat modifikasi atau
variasi diusulkan brainstorming dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas
brainstorming. Namun, tidak ada bukti empiris yang
menunjukkan bahwavariasi lebih efektif daripada teknik asli.Meskipun
demikian, brainstorming dapat dari utilitas besar ketika kelompok rekening tersebut untuk, dan bekerja
untuk meminimalkan proses kelompok yang mengurangi efektivitas.
Brainstorming adalah
sebuah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim
yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Kesuksesan Brainstorming dapat
dilihat dari suasana bebas tanpa kritik untuk menggali ide kreatif atau solusi
alternatif tanpa batas. Brainstorming mulai dikenalkan pada
tahun 1950-an dan menjadi tidak dipisahkan dari TQM (Total Quality
Management), namun tak hanya disitu penerapannya, Brainstorming dapat
digunakan di segala bidang.
Brainstorming dapat
memberi inspirasi, memperluas wawasan, merupakan pembelajaran dalam mengambil
keputusan, selain itu menciptakan kesetaraan dan melibatkan seluruh anggota
tim. namun saat ini Brainstorming juga dapat dilakukan tanpa
harus berkumpul dalam satu ruangan, namun juga dapat dilakukan di dunia maya
atau telekonferensi dengan jarak ribuan meter.
D.
Tim virual
Pembangunan Kepercayaan Tim Virtual :
1)
Komunikasi
Komunikasi sangat penting untuk membangun suatu
hubungan, dalam perusahaan komunikasi yang kurang baik akan menghasilkan software
yang berbeda jauh dengan apa yang di minta klien.
jadi, komunikasi digunakan untuk
membangun suatu hubungan serta mengurangi dampak kesalahpahaman dan kerancunan
2)
Cultural
Awareness
Selain komunikasi, pengetahuan dan
toleransi akan budaya pun perlu di perhatikan, artinya apa yang disampaikan
akan mudah di terima dan juga dapat menambah probabilitas salah pengertian
antar anggota
3)
Self
Motivation
sebuah motivasi pada setiap anggota
sangat mempengaruhi kinerjanya. result-oriented, karena tidak ada seorang pun
yang menyadari betapa intensifnya rekan bekerja kecuali ia dapat
mendemonstrasikan hasil kerjanya
4)
Kepercayaan
Sebuah keyakinan pun juga sangat
penting untuk memnghasilkan kinerja yang lebih baik. kepercayaan pun dapat
mendukung semua point atas basis komunikasi yang terbuka dan membangun motivasi
yang bersangkutan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar