Sabtu, 22 Oktober 2016

Tugas 2 : PTI Dalam Lingkup Intrapersonal 2



PTI Dalam Lingkup Intrapersonal 2
A.           Kecanduan Internet 
          Kecanduan internet diartikan Young (1998) sebagai sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online. Young (Essau, 2008) juga menyatakan bahwa kecanduan internet sama seperti perilaku kecanduan lainnya, yang berisi tingkah laku yang kompulsif, kurang tertarik terhadap aktivitas-aktivitas yang lain, dan meliputi symptom-symptom fisik dan mental ketika berusaha untuk menghentikan tingkah laku tersebut. Griffiths (1998) mendefinisikan kecanduan internet sebagai tingkah laku kecanduan yang meliputi interaksi antara manusia dengan mesin tanpa adanya penggunaan obat-obatan. Orzack (dalam Mukodim, Ritandiyono & Sita, 2004) menyatakan bahwa kecanduan internet merupakan suatu kondisi dimana individu merasa bahwa dunia maya di layar komputernya lebih menarik daripada kehidupan nyata sehari-hari.

B.            Jenis-jenis Addiction
          Berdasarkan riset, Young, pada tahun 1998 membangun delapan kriteria yang digunakan untuk menentukan internet addiction, yaitu:
1.             Preoccupation with the Internet (memikirkan internet terus-menerus.
2.             Need for longer amounts of time online (membutuhkan waktu lebih lama untuk online).
3.             Repeated attempt to reduce internet use (melakukan usaha yang berulang-ulang untuk mengurangi penggunaan internet).
4.             Withdrawal when reducing internet use (penarikan ketika mengurangi penggunaan internet). Penarikan di sini berarti gejala-gejala fisik seperti perasaan terganggu, tidak bisa tenang, dan kekhawatiran yang dialami orang ketika mereka mencoba menghentikan suatu pengalaman adiktif (Ontario Problem Gambling Research Center, 2003).
5.             Time management issues (isu-isu manajemen waktu).
6.             Environmental distress (family, school, work, friends) (situasi lingkungan yang bermasalah seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, teman).
7.             Deception round time spent online (menyembunyikan waktu yang dihabiskan untuk online).
8.             Mood modification through internet use (modifikasi mood melalui penggunaan internet).

C.           Fenomena Addiction yang ada pada saat ini
       Di era reformasi saat ini, terjadi suatu perubahan yang substansial dimana itu terjadi pada generasi muda bangsa yang adalah tulang punggung Negara. Teknologi diyakini sebagai alat pengubah tersebut. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang besar dalam setiap aspek kehidupan masyarakat secara umum dan pelajar secara khusus.
Hasil temuan teknologi tersebut kemudian dimanfaatkan dalam setiap aktifitas kehidupan manusia. Teknologipun kian hari kian berkembang seiring berjalannya waktu. Jika mereka tidak mengenal teknologi, kelak mereka akan tertinggal dalam peradabannya. Namun setiap hal layaknya seperti sebuah koin, memiliki dua sisi. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya internet ini selain membawa dampak yang positif maka dengan sendirinya dampak negatif itu muncul.
Sebelum kita membahas lebih lanjut lagi mengenai dampak yang diberikan internet, terlebih dahulu kita membahas apa sebenarnya internet itu.
Internet merupakan sebuah singkatan dari interconnected networking. Istilah INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti antara Internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer (interkoneksi) yang terbentuk dari miliaran komputer di dunia. Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi. Internet memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan jarak dan waktu dalam mendapatkan informasi. Internet merupakan sebuah jaringan komunikasi dan informasi global.
Ketika kita bergaul dengan internet maka kita akan mendapatkan banyak hal. Begitu banyak hal yang membuat internet menarik untuk ditelusuri (surfing and browsing) mulai dari hal- hal yang dapat memperkaya pengetahuan bahkan sampai pada hal-hal yang dapat merusak kepribadian seseorang.


D.           Faktor Etologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecanduan internet (Young, Pistner, O’Mara & Buchanan, 1998) adalah:
a.             Gender 
         Gender mempengaruhi jenis aplikasi yang digunakan dan penyebab individu tersebut mengalami kecanduan internet. Laki-laki lebih sering mengalami kecanduan terhadap game online, situs porno, dan perjudian online, sedangkan perempuan lebih sering mengalami kecanduan terhadap chatting dan berbelanja secara online. 

b.             Kondisi psikologis 
         Survey di Amerika Serikat menunjukkan bahwa lebih dari 50% individu yang mengalami kecanduan internet juga mengalami kecanduan pada hal lain seperti obat-obatan terlarang, alkohol, rokok dan seks. Kecanduan internet juga timbul akibat masalah-masalah emosional seperti depresi dan gangguan kecemasan dan sering menggunakan dunia fantasi di internet sebagai pengalihan secara psikologis terhadap perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan atau situasi yang menimbulkan stress. Berdasarkan hasil survey ini juga diperoleh bahwa 75% individu yang mengalami kecanduan internet disebabkan adanya masalah dalam hubungannya dengan orang lain, kemudian individu tersebut mulai menggunakan aplikasi-aplikasi online yang bersifat interaktif seperti chat room dan game online sebagai cara untuk membentuk hubungan baru dan lebih percaya diri dalam berhubungan dengan orang lain melalui internet.

c.              Kondisi sosial ekonomi 
         Individu yang telah bekerja memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kecanduan internet dibandingkan dengan individu yang belum bekerja. Hal ini didukung bahwa individu yang telah bekerja memiliki fasilitas internet di kantornya dan juga memiliki sejumlah gaji yang memungkinkan individu tersebut memiliki fasilitas komputer dan internet juga dirumahnya. 

d.             Tujuan dan waktu penggunaan internet 
         Tujuan menggunakan internet akan menentukan sejauhmana individu tersebut akan mengalami kecanduan internet, terutama dikaitkan terhadap banyaknya waktu yang dihabiskannya sendirian di depan komputer. Individu yang menggunakan internet untuk tujuan pendidikan, misalnya pada pelajar dan mahasiswa akan lebih banyak menghabiskan waktunya menggunakan internet. Umumnya, individu yang menggunakan internet untuk tujuan pendidikan mengalami kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami kecanduan internet. Hal ini diakibatkan tujuan penggunaan internet bukan digunakan sebagai upaya untuk mengatasi atau melarikan diri dari masalah-masalah yang dihadapinya di kehidupan nyata atau sekedar hiburan.

Sumber :
Ningtyas, S. D. Y. (2012). Hubungan antara self control dengan internet addictionpada mahasiswa. Educational Psychology Journal, 1 (1), 25-30.
Widiana, H. S., Retnawati, S., Hidayat, R. (2004). Kontrol diri dan kecenderungan kecanduan internet. Humanitas: Indonesian Psychological Journal, 1 (1), 6-16.
Soetjipto, H. P. Pengujian validitas konstruk kriteria kecanduan internet. Journal Psikologi, 32 (2), 74-91.