MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
Disusun oleh :
Nama
: FITRIANA INDRIASTUTI
Kelas : 1PA13
NPM :
12515753
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : JHON HENDRI
FAKULTAS
/JURUSAN PSIKOLOGI
2015
UNIVERSITAS GUNADARMA
Bab XI
Manusia dan
Kegelisahan
11.1 Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah
yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang,
tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak
tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Banyak yang menilai kegelisahan ada
macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan positif yang di artikan
sebagai berikut :
1.
Kegelisahan Negatif : kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang melewati batas,
yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang
yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau
langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan,
yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak
ada. Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai
kesatuan yang integral.
2.
Kegelisahan Positif : Dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi
spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan,
kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang
secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi
kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia
merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan
negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian
kadarnya membahayakan kesehatan manusia.
11.2 Sebab-sebab Orang Gelisah
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman. Kegelisahan berasal
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :
1.
Panik
Panik adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan
ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang
terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah.
Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan mengakibatkan
seseorang menjadi gelisah.
2. Kesulitan ekonomi
Kesulitan ekonomi merupakan kesulitan yang dialami ketika seseorang
merasakan kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal nya tidak
mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan. Dengan
adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan gelisah
untuk berfikir bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan kesulitan ekonomi
tersebut.
3.
Persiapan yang tidak
matang
Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus dengan persiapan yang matang.
Apabila kita akan melakukan sesuatu tetapi belum ada persiapan yang
matang, maka dapat terjadi kegelisahan. Contoh nya seperti dalam menghadapi
ujian, tetapi belum ada persiapan yang matang dalam menjalani ujian
tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah akan timbul.
11.3
Usaha-usaha Mengatasi
Kegelisahan
Kegelisahan nyatanya membuat pikiran dan perasaan seseorang merasa
tidak nyaman. Ada beberapa usaha – usaha yang perlu kita ketahui untuk mengatasi
kegelisahan, diantaranya :
1. Bersikap tenang
Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi rileks. Pada saat
seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau
mengurangikegelisahan dengan me rileks kan perasaan serta fikiran.
2.
Intropeksi diri
Pada saat gelisah, intropeksi diri sangat diperlukan untuk membantu
menghilangkanperasaan gelisah. Dengan adanya intropeksi diri seseorang akan
mulai berfikir apa penyebabkegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan
permasalahan nya tanpa harusmerasa gelisah.
3.
Berserah diri kepada
Tuhan
Kegelisahan terkadang membuat diri seseorang lupa akan ada nya Tuhan
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami.
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami.
4.
Bercerita kepada seseorang
Apabila sedang mengalami kegelisahan, alangkah baik nya apabila seseorang
dapat menceritakan permasalahan yangmembuatnya gelisah. Dengan adanya bercerita
kepada seseorang, permasalahan yangsedang dialami bisa mendapatkankan pendapat
ataupun saran. Jadi kemungkinan kegelisahan tidak akan bertambah dengan adanya
pendapat atau saran yang diterima.
11.4 Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing,
dan kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak
dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan,
terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal –
hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah
dari yang lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia.
Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu
dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
11.5 Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga
kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang
pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi
itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya. Kesepian itu akibat
dari keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong,
angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
11.6 Ketidak Pastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak
pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas atau
tanpa usul-usul yang jelas. Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan
berbagai cara disejumlah bidang termaksud filosofi,fisika, statistika dan
lain-lain nya.
11.7 Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
1.
Konsultasi
Untuk dapat menghilangkan atau menyembuhkan ketidakpastian tersebut
tergantung kepada mental penderita bagaimana cara seorang penderita tersebut
dapat mengatasi ketidakpastian nya. Bisa dengan cara konsultasi kepada
teman atau kepada seorang psikolog untuk memberikan arahan dan saran untuk
menyelesaikan ketidakpastian nya.
2. Berfikir logis
Dengan adanya ketidakpastian, dibutuhkan cara berpikir yang logis untuk
menentukan putusan dari ketidakpastian. Berpikir yang logis dapat memudahkan
dalam menemukan keputusan ketidakpastian.
Bab XII
Manusia dan harapan
12.1 Pengertian Harapan
Setiap manusia
mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam
hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa
pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang
hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli
mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah
tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk
merindukan bulan" Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rio mengharapkan nilai A dalam
ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia
menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. lulus pun
mungkin tidak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa.
Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal
dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan
berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan
usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan
cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan
cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita
terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan, karena belum terwujud pada umumnya
dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau
meningkat.
12.2 Apa Sebabnya Manusia Mempunyai
Harapan?
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap Lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satupun manusia yang luput dari pergaulan
hidup. Di tengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya.
Ada dua hal yang
mendorong orang hidup bergaul dengan orang lain yaitu dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup.
1.
Dorongan
Kodrat
Dorongan
Kodrat sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia
sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan
sebagainya. Kodrat juga terdapat pada binatang, walau bagaimanapun juga besar
sekali perbedaannya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat,
kodrat pembawa dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau
hidup bersama dengan manusia lain. Dengan Kodrat ini, maka manusia mempunyai
harapan. Dorongan Kebutuhan sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam
keebutuhan hidup. Kebutuhan hidup pada dasarnya dapat dibedakan atas Kebutuhan
Jasmani dan Kebutuhan Rohani.
Untuk
memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini
disebabkan , kemampuan manusia sangat terbatas , baik kemampuan fisik maupun
kemampuan berpikir.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya
Harapan dan Kebutuhan Manusia yaitu:
a.
Kelangsungan
hidup (survival)
Untuk
melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat
tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Setiap bayi
begitu lahir di bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum.
Kebutuhan akan
makan/minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan maljum arahidup manusia.
b.
keamanan (safety)
Setiap orang
membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan.
Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah
agak besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh ibunya.
Setelah bertambah besar ia ingin dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan
dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa
aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh kemanan moril bagi
pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa
Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang
diharapkan.
2.
Hak
dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai (be loving and love)
Tiap
orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula
kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja
mengatakan kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih kecil saja,
semua diatur!” Itu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan
hak dan kewajibannya.Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah
dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.
Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
3.
Di
Akui Lingkungan (status)
Setiap
manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup, Status itu
penting, karena dengan status orang tahu siapa dia Harga diri orang antara lain
melekat pada status orang itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu
tingkah lakunya baik dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun
masyarakat tetap memberikan cap yang negative perwujudan cita-cita (self
actualization)
Selanjutnya
manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau
kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia mengembangkan bakat atau
kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
12.3
Pengertian
Doa
Doa adalah
permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu
kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan
tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan
seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan.
Pengertian doa
bagian dari ibadah adalah bahwa kedudukan doa dalam ibadah ibarat mustaka dari
sebuah bangunan mesjid. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat serta
syiar dalam sebuah peribadatan. Dikatakan demikian karena doa adalah bentuk
pengagungan terhadap Allah dengan disertai keikhlasan hati serta permohonan
pertolongan yang disertai kejernihan nurani agar selamat dari segala musibah
serta meraih keselamatan abadi.
12.4
Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah
kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan
hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran
pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain
itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang
yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima
dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar
kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan. Dalam
agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya
diberitahukan oleh Tuhan - langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam
agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas
keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan. Dalam hal
beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang
beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
12.5
Berbagai
Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan
pada diri sendiri
Kepercayaan
pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri
sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri
sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu
mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan
kepada orang lain
Percaya
kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru,
atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap
kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap
kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya.
Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak
terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3. Kepercayaan
kepada pemerintah
Berdasarkan
pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir,
Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan
memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan
sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama
pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan,
sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan). Pandangan demokratis
mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat.
Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas
adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang.
mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan
(totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu
disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia
perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah
bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau
pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah
kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
4. Kepercayaan
kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti
keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena
merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana
Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan
kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya
kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan
dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu
menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi
yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat
beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Daftar
Pustaka